Siaran Pers

Rakorda PB DKI 2022, Wagub Ariza Berharap Kolaborasi Unsur Pentahelix Semakin Kuat Menuju Jakarta Sebagai Kota Global Tangguh Bencana

Siaran Pers Nomor: 3407/SP-HMS/07/2022, Diskominfotik DKI Jakarta

UPT PDIK Senin, 18 Juli 2022
Rakorda PB DKI 2022, Wagub Ariza Berharap Kolaborasi Unsur Pentahelix Semakin Kuat Menuju Jakarta Sebagai Kota Global Tangguh Bencana
Rakorda PB DKI 2022, Wagub Ariza Berharap Kolaborasi Unsur Pentahelix Semakin Kuat Menuju Jakarta Sebagai Kota Global Tangguh Bencana

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mewakili Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan secara simbolis membuka sekaligus memberikan arahan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Daerah Penanggulangan Bencana (Rakorda PB) Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022 yang dinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, di Golden Boutique Hotel, Jakarta Utara, Senin (18/7). Kegiatan Rakorda yang diadakan selama tiga hari ke depan itu akan menghadirkan diskusi pleno yang mengangkat tema besar ‘Kolaborasi Menuju Jakarta sebagai Kota Global Tangguh Bencana’. Wagub Ariza menyampaikan, kegiatan ini memiliki peranan penting, mengingat bencana dapat datang kapan saja, sehingga dibutuhkan kesigapan, antisipasi, mitigasi bencana yang terukur, terintegrasi, dan terencana dengan baik. Untuk itu, Rakorda PB ini diharapkan menjadi sarana untuk penguatan kolaborasi dan sinergitas lembaga-lembaga atau seluruh unsur pentahelix penanggulangan bencana di Kota Jakarta.


"Terima kasih sebesar-besarnya, khususnya BPBD DKI Jakarta, atas kesungguhan dan kerja kerasnya selama ini bagi kemanusiaan, bersama berbagai pihak, seperti relawan, aparat, dan masyarakat. Sehingga, kinerja ini makin terasa. Kerja keras dan dedikasi itu akan menjadi tanggung jawab kita ke depan untuk terus meningkatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana yang terbaik. Dengan total penduduk mencapai lebih dari 10 juta jiwa, Jakarta memiliki kerentanan terhadap berbagai jenis bencana," paparnya. Selain itu, Wagub Ariza berharap Rakorda ini dapat mengidentifikasi berbagai hambatan, tantangan dan evaluasi capaian program-program Penanggulangan Bencana Kota Jakarta yang sudah berjalan. Sehingga, dalam Rakorda ini diharapkan dapat sekaligus menyusun rumusan rencana aksi ke depan, serta menghadirkan integrasi rencana aksi ke dalam rencana strategis perangkat atau lembaga daerah.

 

Ia pun mengingatkan agar seluruh unsur dapat terus meningkatkan koordinasi penanggulangan bencana di Kota Jakarta, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Memperkuat integrasi penanggulangan bencana jangka menengah dan menjabarkannya ke dalam rencana strategis, terutama bagi BPBD dan organisasi perangkat daerah terkait.
2. Memastikan penyelenggaraan penanggulangan bencana dengan dukungan anggaran yang memadai, secara cepat, tepat, dan bertanggung jawab sesuai dengan peraturan yang berlaku.
3. Terus berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia terkait penanggulangan bencana melalui penyelenggaraan pelatihan dan pendidikan, di berbagai titik wilayah Kota Jakarta, terutama daerah rawan bencana.
4. Pelaksanaan pembentukan dan pengembangan kampung tangguh bencana di berbagai wilayah Kota Jakarta, dalam rangka mendidik masyarakat menjadi warga yang siap siaga dan memiliki kemandirian dalam menanggulangi bencana.
5. Meningkatkan kualitas data, informasi, pelaporan kejadian bencana melalui optimalisasi pemanfaatan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, serta memanfaatkan kanal-kanal media sosial yang cepat dan efektif sampai ke masyarakat Kota Jakarta.


Ada dua hal yang menjadi prioritas bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan semua pihak dalam penanggulangan bencana, yaitu memastikan tidak ada korban Jiwa dengan mitigasi yang baik melalui Siaga, Tanggap dan Galang, kemudian pemulihan (recovery) dengan percepatan memulihkan kondisi kembali normal sehingga semua yang terdampak dapat kembali menjalani kehidupannya. "Pada akhirnya, kami mengajak kepada semua untuk bersama menyelesaikan apa yang menjadi tanggung jawab kita. Semoga apa yang kita lakukan seluruhnya akan memberikan manfaat bagi DKI Jakarta sebagai provinsi tangguh dalam menghadapi bencana, sekaligus membangun semangat kita untuk terus berjuang demi kemanusiaan," ucap Wagub Ariza.
 
Pada kesempatan yang sama, Wagub Ariza mengapresiasi gerak cepat unsur pentahelix penanggulangan bencana dalam mengatasi genangan pascahujan lebat pada Jumat sore hingga Sabtu pagi, 15-16 Juli lalu. "Alhamdulilah, di hari yang sama, sebagian besar genangan air sudah surut," tuturnya. Adapun respons cepat yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta adalah bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk penanganan genangan air di sejumlah wilayah di Jakarta, dengan cara:
- Menerjunkan petugas-petugas lapangan untuk melakukan penyedotan air agar cepat 
surut, yang dibantu oleh Dinas SDA, Dinas Damkar dan PPSU setempat;
- Mendata lokasi-lokasi terdampak berikut kebutuhan yang diperlukan di lapangan;
- Mengevakuasi warga rentan yang membutuhkan pertolongan;
- Melakukan koordinasi intensif dengan BMKG dalam hal update informasi cuaca, dan stakeholder lain untuk antisipasi ke depan.


Untuk diketahui, dalam mengantisipasi banjir, Jakarta telah mengembangkan flood control system dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan risiko banjir di Jakarta. Data diintegrasikan ke dalam satu platform, dan flood control system akan melakukan analisis untuk menghasilkan informasi mengenai kondisi, potensi, serta prediksi, sehingga bisa memberikan solusi penanganan banjir di Jakarta. Data ini juga akan menjadi aset dan sumber informasi bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan terkait penanganan banjir di Jakarta. Dengan kebijakan berdasarkan data, upaya pencegahan dan penanganan banjir akan lebih efektif serta tepat sasaran. Sistem ini juga diharapkan dapat memberikan pemantauan banjir yang terkini, mempercepat respons pemerintah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Flood control system ini telah mengantarkan Jakarta menjadi juara pada ajang penghargaan The World Summit on the Information Society (WSIS), penghargaan ini diberikan di Jenewa, Swiss, pada Juni lalu.


Sementara itu, Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji menambahkan, Rakorda yang digelar selama tiga hari, 18-20 Juli 2022, akan menjadi wadah evaluasi dengan menginventarisir berbagai permasalahan dan menemukan solusi atas berbagai tantangan untuk mencapai optimalisasi penyelenggaraan penanggulangan bencana. Kendati ada hal buruk yang diakibatkannya, bencana dapat juga memberikan peluang yang baik, seperti menjadi pemicu (trigger) bagi bangkitnya kehidupan baru yang lebih baik dan tangguh.Untuk informasi, pada pembukaan Rakorda, turut ditampilkan kaleidoskop perjalanan penanggulangan bencana Jakarta sejak tahun 2013 hingga tahun 2022. Selain itu, dilakukan pula penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemprov DKI Jakarta dengan Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DKI Jakarta dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) yang disaksikan secara langsung oleh Wagub Ariza. Turut hadir dalam acara ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang diwakili oleh Deputi Bidang Rehabilitasi Rekonstruksi, Jarwansyah; unsur Forkopimda, TNI/POLRI serta seluruh unsur pentahelix yang ada di Kota Jakarta yang meliputi Kementerian atau Lembaga terkait, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Organisasi-organisai kemasyarakatan, Lembaga Usaha, Akademisi, serta Media Massa.