Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi

Layanan Dukungan Psikososial bagi Masyarakat Terdampak Bencana Pascakebakaran di Kelurahan Krendang

BPBD DKI Jakarta berharap Layanan Dukungan Psikososial dapat menjadi bantuan awal psikologis bagi para penyintas kebakaran di Kelurahan Krendang. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi jika terdapat penyintas yang mengalami gangguan psikologis dan membutuhkan penanganan lebih lanjut. Penyintas yang membutuhkan penanganan lebih lanjut akan dirujuk ke Tim Kesehatan Jiwa Puskesmas Kecamatan Tambora.

Seksi Pemulihan dan Peningkatan Sosial Ekonomi Rabu, 20 Oktober 2021
Layanan Dukungan Psikososial bagi Masyarakat Terdampak Bencana Pascakebakaran di Kelurahan Krendang
BPBD DKI Jakarta berkolaborasi dengan HIMPSI Jaya, Pelopor Perdamaian Kemensos, Tim Kesehatan Jiwa Puskesmas Tambora, Pramuka Kecamatan Tambora, dan mahasiswa Fakultas Psikologi UI dan Atmajaya melakukan layanan dukungan psikososial.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta melakukan kegiatan Layanan Dukungan Psikososial bagi masyarakat yang terdampak Bencana Kebakaran di Jl. Krendang Tengah RT 05, 06, 07 / RW 05 Kelurahan Krendang, Kecamatan Tambora, Kota Administrasi Jakarta Barat. Kebakaran yang terjadi pada hari Jum’at, 15 Oktober 2021 berdampak pada 81 unit rumah warga.

 

Pendampingan psikososial dilakukan selama dua hari, yakni pada tanggal 19 dan 20 Oktober 2021 di lokasi pengungsian Masjid Manba’ul Chaerat. Penyintas anak yang berada di tempat pengungsian diajak bermain dengan menggambar, mewarnai, mendongeng dan bernyanyi bersama dengan Tim Layanan Dukungan Psikososial BPBD DKI Jakarta, Pelopor Perdamaian Kemensos, Tim Kesehatan Jiwa Puskesmas Tambora, dan Pramuka Kecamatan Tambora. Sedangkan untuk penyintas dewasa dilakukan teknik relaksasi, seperti latihan otot progresif, stabilisasi emosi serta konseling kelompok bersama dengan Tim HIMPSI Jaya dan Mahasiswa Fakultas Psikologi UI dan Atmajaya.

 

Saat melakukan pendampingan psikososial bersama dengan orang dewasa, mayoritas penyintas mengaku masih merasa terguncang atas terjadinya kebakaran yang menimpa mereka, karena kejadian tersebut meninggalkan memori kurang menyenangkan sehingga  penyintas terkadang sering melamun dan merasa takut apabila melihat api. Selain itu, warga pun masih mengeluhkan mengenai kondisi toilet yang jauh dan kurangnya baju ganti untuk laki-laki.

 

“Dengan adanya dukungan psikososial ini diharapkan warga tidak mengalami trauma yang mendalam dan mendapatkan semangat baru bagi warga-warga yang rumahnya terkena kebakaran”, ujar Lurah Kelurahan Krendang.